Pengertian sindrom turner sendiri sebenarnya merupakan
sebuah kondisi genetik yang mana biasanya terjadi pada saat bayi perempuan
terlahir dengan kromosom X berubah atau hilang. Jadi kromosom tersebut
mengandung gen yang menginstruksikan bagaimana tubuh berfungsi dan berkembang.
Pada umumnya seseorang mempunyai 46 kromosom termasuk dua seks yang mana akan
menentukan jenis kelamin. Nah, di sini untuk wanita normalnya memiliki dua
kromosom X.
Jadi sindrom turner
ini umumnya terjadi sekitar 1 : 2.000 setiap kelahiran bayi perempuan di
seluruh dunia. Adapun alasan berubah atau hilangnya kromosom X memang merupakan
peristiwa secara acak, oleh sebab itulah bayi perempuan manapun memiliki
peluang untuk lahir dengan sindrom Turner.
Tapi bagaimana cara mendiagnosis sindrom turner ?
Jadi satu-satunya
ciri fisik yang bisa kita andalkan untuk mendiagnosis seseorang yang mengalami
sindrom turner ini yaitu dengan melakukan analisis kariotipe. Adapun tes yang
dilakukan ini dengan mengambil sampel darahnya, kemudian diperiksa menggunakan
mikroskop untuk mengetahui adakah kromosom yang hilang atau diubah.
Lantas seperti apa ciri fisik dari sindrom turner ?
Untuk kondisi
penderita sindrom turner ini memang cukup bervariasi, dengan demikian kondisi
tersebut mungkin belum bisa terdiagnosis hingga gadis tersebut mencapai usia
pubertas. Jadi ciri-ciri yang paling umum dari sindrom turner ini adalah
orangnya cenderung pendek serta ovarium yang tidak memproduksi hormon perempuan
(sel telur). Sehingga seseorang dengan sindrom turner tidak dapat hamil apabila
tidak mendapatkan bantuan medis. Selain ciri-ciri bertubuh pendek, ada pula
ciri lain seperti :
Bagian Tubuh
|
Ciri - Ciri
|
Kepala dan Leher
|
Telinga Rendah Garis Rambut rendah pada bagian belakang kepala Masalah mata (mata malas) Leher pendek dan lebar, bahkan terkadang adanya kelebihan kulit yang menghubungkan leher dengan tulang selangka |
|
Tulang belakang melengkung (skoliosis)
Dada
lebar
|
|
Bengkak di bagian kaki atau tangan Adanya banyak tahi lalat pada kulit |
Apa saja masalah kesehatan yang biasanya
terjadi akibat sindrom turner ini ?
Bagi perempuan yang
mengalami sindrom turner umumnya memiliki risiko yang ia bawa sejak lahir yaitu
kelainan jantung, tekanan darah tinggi, permasalahan pada ginjal, infeksi
telinga tengah kronis, diabetes, gangguan usus, gangguan pendengaran serta
kelenjar tiroid kurang aktif. Adapun masalah medis yang lainnya termasuk
obesitas, osteoporosis dan gigi berkerumun.
Jadi dengan kondisi
fisik mereka dan ditambah dengan adanya masalah kesehatan dan infertilitas,
maka beberapa penderita sindrom turner ini akan merasa cemas hingga depresi.
Bagaimana cara menangani sindrom turner?
Seperti yang kita
tahu bahwa sindrom turne ini merupakan kelainan genetik dan tidak ada obat yang
bisa digunakan, namun beberapa gejala yang ada bisa diobati secara individual.
Jadi kondisi tersebut masih bisa ditangani dengan dua pilihan, yaitu :
·
Melakukan terapi
hormon pertumbuhan
Perempuan dengan
sindrom turner bisa mendapatkan suntikan dalam bentuk sintetis dari hormon
pertumbuhan manusia yang berguna untuk meningkatkan tinggi badan mereka. Adapun
pengobatan ini bisa langsung dimulai setelah di diagnosis sindrom turner.
·
Melakukan terapi
penggantian hormon
Pada umumnya
perempuan dengan sindrom turner memerlukan terapi estrogen untuk mengembangkan
perubahan fisik seiring dengan pertumbuhan pubertas (tumbuhnya payudara dan
menstruasi). Adapun estrogen ini juga tersedia sebagai spay, gel maupun
injeksi. Jadi setelah menstruasi dimulai, maka masih ada lagi hormon
progesteron yang perlu ditambahkan untuk memastikan siklus menstruasi yang
teratur.
Jadi itulah pengertian dan ciri-ciri sindrom turner, oleh karena itu bagi orang
tua yang mendapati anaknya mengalami beberapa ciri di atas maka sebaiknya
segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Posted by 10:32 PM
, Published at
No comments:
Post a Comment